SOLA FIDE

PADA SUATU HARI NANTI

Sabtu, 13 November 2010

| | | 0 komentar
Aku hanyalah manusia biasa yang mencoba meraih mimpiku.
Mencoba melangkah, menghilangkan keraguanku, mengikuti kata hati, dan mencoba percaya...Tidak mudah bagiku!!
Apa yang harus ku perbuat untuk mewujudkannya?
Sumber kekuatanku hanyalah BAPA...
Ada keluarga yang sangat ku cintai, yang memberikan semngat kepadaku untuk tetap melangkah. Karena Harta yang paling berharga adalah KELUARGA.
Setiap aku terjatuh, Ayah selalu mengingatkan aku dan berkata : ” Perjuangan merupakan bukti bahwa kita tidak menyerah dan peperangan selalu menyertai lahirnya mujizat ! ”
Bagiku itu semua tidak mungkin. Namun BAPAKU berkata : ” Tidak ada yang mustahil selagi kita percaya ! ”
Aku pun bangkit dari kejatuhanku,,,,
Aku memiliki sahabat – sahabat yang selalu mendukung setiap langkahku, memberikan spirit dan tak lupa mendoakan...
Mereka semua selalu hadir dalam hidupku, dan aku selalu menyusahkan mereka.. Tapi apa? Kasih tidak mengukur balas. Hanya sebuah kata maaf yang bisa ku utarakan dari hati terdalam.
Semangatku juga karena MEREKA YANG KU CINTA. Aku masih sanggup trus berjalan.
Sebuah lirik dari judul dalam blog ini ku tuliskan karena itu semua sedang ku alami saat ini...
Ungkapan hati, kata-kata motivasi, dan sumber kekuatan yang baik untuk dihayati...
Perjuangan merupakan bukti bahwa kita tidak menyerah dan peperangan selalu menyertai lahirnya mujizat.
Hanya keyakinan, dan doa yang mampu mewujudkannya!
Pada suatu hari nanti ...

There's A Hero

Datanglah Apa Adanya

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dalam ketidak percayaan. Tidak mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tidak mungkin aku diterima di sini. Aku sudah diberi undangan beberapa kali, oleh beberapa orang yang berbeda, dan baru akhirnya memutuskan untuk melihat tempatnya seperti apa sih.


Tapi, tidak mungkin ini tempatnya. Dengan cepat, aku melihat pada undangan yang ada di genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata-katanya, "Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi," dan menemukan lokasinya. Ya... aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang buruk dan compang camping, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikan.

Bau yang busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, "Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi."


Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan ke arah laki-laki yang berdiri di belakang panggung.

"Nama Anda, Tuan ?" ia bertanya kepadaku dengan senyuman.

"Daniel F. Renken," kataku bergumam tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukkan tanganku ke kantongku dalam-dalam, berharap untuk dapat menyembunyikan noda-nodanya. Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan, "Baik, Tuan.
Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk ?" Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar! Aku tersenyum dan berkata,"Ya, tentu saja!" Ia mengantarkanku ke sebuah meja dan, cukup yakin, ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal merah tua.


Ketika aku membaca-baca menunya, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera di sana. Hal-hal tersebut seperti "damai", "sukacita","berkat", "kepercayaan diri","keyakinan", "pengharapan", "cinta kasih", "kesetiaan", dan "pengampunan". Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa ! Aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat di mana aku berada. "Kemurahan Tuhan," adalah nama dari tempat ini ! Laki-laki tadi kembali dan berkata, "Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dengan memilih spesial menu hari ini, Anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini."


Kamu pasti bercanda! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yang ada dalam menu ini ?


"Apa menu spesial hari ini ?" aku bertanya dengan penuh kegembiraan.


"Keselamatan," jawabnya.


"Aku ambil," jawabku spontan. Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku. Dengan menangis tersedu sedan, aku berkata, "Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina. Aku tidak bersih dan tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya.


Dengan berani, laki-laki itu tersenyum lagi. "Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana," katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. "Namanya Yesus."


Aku berbalik, aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu. Aku melangkah maju ke arah laki-laki itu, dan dengan suara gemetar aku berbisik,"Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bisa aku lakukan untuk membayarMu kembali atas semuanya ini."

Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman,"Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah padaKu untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkanmu makan di mejaKu dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu."


Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh di kakiNya dan berkata,"Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di mejaMu dan berikan padaku sebuah hidup yang baru."


Dengan segera aku mendengar, "Sudah terlaksana." Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya.


"Menu spesial hari ini sudah dipesan," kata Tuhan kepadaku. "Keselamatan menjadi milikmu."


Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang kuluangkan denganNya. Ia berkata kepadaku, kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya.


Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke 'dunia nyata', Ia berbisik padaku dengan lembut, "Dan Daniel, AKU MENYERTAI KAMU SELALU." Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan. Ia berkata,"Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong di seluruh ruangan ini ?"


"Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?" jawabku.

"Ini adalah meja-meja yang dipesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?" Yesus bertanya.

"Tentu saja," kataku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut.


"Pergilah ke seluruh bangsa," Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.


Aku berjalan masuk ke "Kemurahan Tuhan" dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa. Asalku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru... berbaju putih, seperti Dia. Dan, aku menepati janjiku pada Tuhanku.


Aku akan pergi.


Aku akan menyebarkan luaskan perkataanNya.


Aku akan memberitakan Injil ...


Aku akan membagikan undangan-undangannya.

Dan aku akan memulainya dengan kamu. Pernahkah kamu pergi ke restoran "Kemurahan Tuhan?" Ada sebuah meja yang dipesan atas namamu, dan inilah undangan untukmu...

"DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI."

INI MIMPIKU

Aku berada di tengah keramaian orang-orang yang sibuk mengejar mimpinya

Aku melihat indahnya dunia di kota-kota yang berbeda nyata sekali…

INI MIMPIKU…

Yang tak pernah berhenti…

Ini mimpiku

Aku percaya di dalam hidupku kan ada mimpi yang Tuhan izinkan terjadi

Tangis, air mata, pengorbananku tak kan pernah membuatku berhenti percaya

INI MIMPIKU

Yang tak pernah berhenti

INI HIDUPKU

Semangatku juga karena semua yang ku cinta

Aku masih sanggup trus berjalan

INI MIMPIKU

JANGAN PERNAH BERHENTI

Bila kau mulai lelah berjalan

Dan berpikir untuk menyerah

Nyanyikanlah lagi mimpimu

Kau akan bertahan

Nyalakanlah asa di hati

Harapanmu tak boleh mati

Gapailah mimpimu keajaiban pasti terjadi

Gapai mimpimu jangan pernah berhenti

Sampai kau temukan apa yang kau cari

Walau jatuh bangkitlah kembali

Dan lihatlah keajaiban pasti terjadi

Saatnya kau kan berdiri melihat jejak yang kau jalani

Perjuangan tawa dan air matamu tak sia-sia

Nyanyikanlah lagi mimpimu agar seluruh dunia tahu

Kini kau temukan keajaiban mimpimu

Gapai mimpimu jangan pernah berhenti

Sampai kau temukan apa yang kau cari

Walau jatuh bangkitlah kembali

Dan lihatlah keajaiban pasti terjadi

KAU BAGIAN TERINDAH

Pernah ku merasa mengingikan semua

Segala yang ada di dalam dunia

Namun masih saja tak cukup bagiku

Tanpa Kau di sana penuhi hati ini

Hingga satu masa ku temukan bagian terindah

KasihMU menyapa mengisi kesunyian hidupku

Kau yang menopangku, Oh Yesusku

Memberi arti hidupku

Ku sadari Kau bagian yang terindah

KEYAKINAN

Aku pernah bermimpi

Menjadi bintang yang paling bersinar

Ku tak menyangka ini terjadi

Kegagalan yang pernah ku alami

Menjadikanku semakin kuat

Aku bersyukur jadi s’perti ini

Kebahagiaan ini janganlah cepat berlalu

Karna tak mudah untuk menggapainya

Ku berjanji akan menjaga semua

Terima kasih Tuhan

Atas s’gala anugrah yang Kau beri kepadaku

Semoga ‘kan tetap abadi

Aku pernah berharap

Menjadi sesuatu yang berharga

Untuk semua orang

Yang menyanyangiku

Terima kasih Tuhan

Atas segala anugrah yang Kau beri kepadaku

Semoga ‘kan tetap abadi..

STAND UP FOR YOUR LIFE


There are times I find it hard to sleep at night
We are living through such troubled times
And every child that reaches out for someone to hold
For one moment they become my own

And how can I pretend that I don
t know whats going on?
When every second with every minute another soul is gone

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

Then we all stand together this one time
Then no one will get left behind
And stand up for life
Stand up and hear me sing
Stand up for love

I'm inspired and hopeful each and everyday
That's how I know that things are gonna change

So how can I pretend that I don
t know whats going on?
When every second with every minute
Another soul is gone

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up for love
And it all starts right here
And it starts right now
One person stand up
And the rest will follow
For all the forgotten
For all the unloved
I'm gonna sing this song

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up and sing
Stand up for love
For love
For love

AYAH DAN BUNDA

Hanya satu pintaku tuk memandang langit biru

Dalam dekap seorang IBU

Hanya satu pintaku tuk bercanda dan tertawa

Di pangkuan seorang AYAH

Apabila ini hanya sebuah mimpi

Ku selalu berharap dan tak pernah terbangun

Hanya satu pintaku tuk bercanda dan tertawa

Di pangkuan AYAH dan IBU

GENGGAM ERAT TANGANKU

Kasih bawaku dekat denganMU

Ku ingin selalu ada di sampingmu

Dekap diriku dalam genggaman kasihMU

Tak ingin diriku menjauh dariMU

Genggam erat hatiku dan hiduku

Karena ku sadari tanpa diriMU

Aku takkan mampu menjalani hariku dengan kekuatanku

Sbab hanya Kaulah sumber hidupku

USAH KAU LARA SENDIRI

Kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
Tak terbiasa kudapati terdiam mendura
Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
Sekilas galau mata ingin berbagi cerita

Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa

Letakkanlah tanganmu di atas bahuku
Biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
Di depan samar cahya kecil tuk memandu
Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya

Sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan
Satu persatu jalinan kawan berajak menjauh
Kudatang sahabat bagi jiwa saat bathin merintih
Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa

Tak hilang arah kita berjalan menghadapinya
Usah kau simpan lara sendiri